SUMEDANG, (PRLM).-Sejumlah pelanggan PLN mengeluh karena dalam beberapa hari ini sulit membeli pulsa token listrik.
Yang biasanya mereka dengan mudah membeli pulsa listrik di para pengecer seperti toko, minimarket atau warung, kini pengecer tidak bisa lagi menjual pulsa listrik.
Kondisi itu, imbas semua server (distributor-red) yang biasa menyuplai penjualan pulsa listrik kepada para pengecer, ditutup oleh PLN Area Sumedang. Penjualan listrik kini ditangani langsung oleh PLN.
“Sudah dua hari ini, saya belum mengisi pulsa listrik karena pengecernya juga kini tidak bisa menjual pulsa listrik. Padahal, pulsa listrik saya hampir habis bahkan alarmnya (tanda habis pulsa) terus berbunyi. Saya bingung, kalau tidak ada di pengecer, harus kemana mengisi pulsa? Bagaimana kalau pulsa listriknya habis di malam hari, rumah saya pasti gelap gulita dan tidak bisa melakukan aktivitas. Sulitnya mendapatkan pulsa listrik , jelas mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Ny. Rahma (38) warga Perumahan Mekarsari, Desa Mekarjaya, Kec. Sumedang Utara, Minggu (11/5/2014).
Menurut dia, ketika ditanyakan kepada pengecer, alasan tidak bisa menjual pulsa listrik karena server-nya tidak boleh lagi menjual pulsa listrik oleh PLN. Sebab, kini penjualan pulsa listrik langsung ditangani oleh PLN.
“Jadi, kalau mau membeli pulsa listrik harus langsung ke PLN. Sumentara Sabtu dan Minggu, kan PLN-nya libur. Terus terang, mau membeli pulsa listrik saja ribet dan susah. Padahal, listrik kebutuhan vital bagi masyarakat,” ujar Rahma.
Hal senada dikatakan Enung salah seorang pengecer di Perum Mekarsari. Ia membenarkan, sudah dua hari ini tidak bisa menjual pulsa listrik. Sebab, penjualan pulsa listrik di server-nya distop oleh PLN. Menurut informasi dari server, pulsa listrik kini dijual langsung oleh PLN.
“Saya juga tidak tahu, alasan server tidak boleh lagi menjual pulsa listrik. Imbasnya, saya nggak bisa lagi jual pulsa listrik, termasuk di mini market dan toko lainnya. Kasihan, banyak konsumen yang mau membeli pulsa tapi tidak terlayani.Server itu, tak beda dengan distributor yang berhubungan langsung dengan PLN,” katanya.
Ia mengatakan, rencananya besok dirinya akan menanyakan langsung ke PLN. Sebab, banyak konsumen yang mengeluh tidak terlayani pembelian pulsa listriknya.
Bahkan ada beberapa konsumen yang kehabisan pulsa sehingga listrik di rumahnya mati. “Tak hanya konsumen, saya juga pusing nyari pulsa listrik karena di rumah juga mau habis,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi melalui telefon, Humas PLN Area Sumedang Adang Rahmat hanya menjawab melalui pesan singkat. Dalam SMS, Adang mengatakan untuk membeli pulsa listrik bisa melalui ATM perbankan dan kantor pos. Bahkan ia juga mengaku baru membeli listrik di ATM.
Namun, ketika ditanya keluhan pelanggan PLN yang kesulitan membeli pulsa listrik karena pengecer tak bisa lagi menjual pulsa listrik, sambungan telefonnya tidak dijawab. Bahkan sudah beberapa kali ditelefon, sambungan telefonnya tetap tidak diangkat. (Adang Jukardi/A-89)***
Pikiran Rakyat 11 05 2014
Yang biasanya mereka dengan mudah membeli pulsa listrik di para pengecer seperti toko, minimarket atau warung, kini pengecer tidak bisa lagi menjual pulsa listrik.
Kondisi itu, imbas semua server (distributor-red) yang biasa menyuplai penjualan pulsa listrik kepada para pengecer, ditutup oleh PLN Area Sumedang. Penjualan listrik kini ditangani langsung oleh PLN.
“Sudah dua hari ini, saya belum mengisi pulsa listrik karena pengecernya juga kini tidak bisa menjual pulsa listrik. Padahal, pulsa listrik saya hampir habis bahkan alarmnya (tanda habis pulsa) terus berbunyi. Saya bingung, kalau tidak ada di pengecer, harus kemana mengisi pulsa? Bagaimana kalau pulsa listriknya habis di malam hari, rumah saya pasti gelap gulita dan tidak bisa melakukan aktivitas. Sulitnya mendapatkan pulsa listrik , jelas mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Ny. Rahma (38) warga Perumahan Mekarsari, Desa Mekarjaya, Kec. Sumedang Utara, Minggu (11/5/2014).
Menurut dia, ketika ditanyakan kepada pengecer, alasan tidak bisa menjual pulsa listrik karena server-nya tidak boleh lagi menjual pulsa listrik oleh PLN. Sebab, kini penjualan pulsa listrik langsung ditangani oleh PLN.
“Jadi, kalau mau membeli pulsa listrik harus langsung ke PLN. Sumentara Sabtu dan Minggu, kan PLN-nya libur. Terus terang, mau membeli pulsa listrik saja ribet dan susah. Padahal, listrik kebutuhan vital bagi masyarakat,” ujar Rahma.
Hal senada dikatakan Enung salah seorang pengecer di Perum Mekarsari. Ia membenarkan, sudah dua hari ini tidak bisa menjual pulsa listrik. Sebab, penjualan pulsa listrik di server-nya distop oleh PLN. Menurut informasi dari server, pulsa listrik kini dijual langsung oleh PLN.
“Saya juga tidak tahu, alasan server tidak boleh lagi menjual pulsa listrik. Imbasnya, saya nggak bisa lagi jual pulsa listrik, termasuk di mini market dan toko lainnya. Kasihan, banyak konsumen yang mau membeli pulsa tapi tidak terlayani.Server itu, tak beda dengan distributor yang berhubungan langsung dengan PLN,” katanya.
Ia mengatakan, rencananya besok dirinya akan menanyakan langsung ke PLN. Sebab, banyak konsumen yang mengeluh tidak terlayani pembelian pulsa listriknya.
Bahkan ada beberapa konsumen yang kehabisan pulsa sehingga listrik di rumahnya mati. “Tak hanya konsumen, saya juga pusing nyari pulsa listrik karena di rumah juga mau habis,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi melalui telefon, Humas PLN Area Sumedang Adang Rahmat hanya menjawab melalui pesan singkat. Dalam SMS, Adang mengatakan untuk membeli pulsa listrik bisa melalui ATM perbankan dan kantor pos. Bahkan ia juga mengaku baru membeli listrik di ATM.
Namun, ketika ditanya keluhan pelanggan PLN yang kesulitan membeli pulsa listrik karena pengecer tak bisa lagi menjual pulsa listrik, sambungan telefonnya tidak dijawab. Bahkan sudah beberapa kali ditelefon, sambungan telefonnya tetap tidak diangkat. (Adang Jukardi/A-89)***
Pikiran Rakyat 11 05 2014