Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah saudaraku, dah sekianl ama ga ketemu dalam celotehan dan coretan.
Ni hari saya mau share sedikit ilmu yang saya dapat pas shif tadi malam. Ni tentang kesempatan istri untuk masuk Surga tu sebenarnya banyak banget. Jadi para Istri yang saya hormati dan para calon istri -saya do'akan menjadi Istri yang sholehah- ga usah minder dengan para lelaki yang punya banyak kesempatan beribadah tanpa di potong waktu haid, nifas dan sebagainya. Alloh Maha Adil, dengan dipotongnya waktu tersebut bukan berati menghilangkan kesempatan perempuan untuk menggapai pahala yang Alloh sediakan. Ada banyak hal, kegiatan-kegiatan seorang Istri yang Alloh janjikan dapat pahala dan keberkahan dari Alloh. Coba kita simak apa hal-hal yang memberikan kesempatan bagi para Istri untuk juga dapat kesempatan mendapat pahala, tentunya jika dikerjakan dengan ikhlas. Dikutip dari salah satu postingan di google plus.
Suatu
ketika Rasulullah saw. melihat Fatimah r.a, puteri tercintanya itu sedang
menggiling gandum sambil menangis. Rasulullah pun menghampirinya, seraya
bertanya mengapa dia menggiling gandum sambil menangis. Dengan terbatabata,
Fatimah menuturkan kepada ayahandanya, bahwa pekerjaan menggiling gandum dan
semua pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya setiap hari membuat dirinya
bosan. Makanyanya ia menangis. Mendengar cerita puteri kesayangannya itu Nabi
saw. pun segera mengambil penggilingan gandum tersebut sambil mengucapkan
Bismillah. Ajaibnya, atas izin Allah SWT tibatiba penggilingan gandum itu
berputar sendiri. Lalu terdengar dari penggilingan yang terbuat dari batu itu
BERTASBIH sambil menggiling gandum yang dilemparkan Rasulullah saw. Tak begitu
lama penggilingan itu berputar, Rasulullah saw. memintanya berhenti. Atas izin
Allah SWT seketika penggilingan itu pun berhenti sendiri. Allahu akbar..
Nabi
saw. pun menoleh ke arah Fatimah, puteri tercintanya itu seraya bersabda, “Jika
Allah menghendaki, penggilingan itu akan berputar sendiri untuk puteriKu. Tapi
itu terjadi karena Allah menghendaki beberapa kebaikan yang ditulis dan
beberapa kesalahan yang dihapuskan dari Fatimah dan dinaikkanNya untuk puteri
Nabi itu beberapa derajat lebih tinggi."
Nabi
saw. pun tak lupa menyelipkan nasehat kepada putrinya, Fatimah, dengan
menjelaskan beberapa kebaikan (pahala) yang bakal diperoleh setiap wanita
(isteri), jika dia ikhlas dengan penuh kesabaran menjalankan tugas dan tanggung
jawab kehidupan rumah tangganya. Nabi mengingatkan, “Jika seorang wanita
melayani suaminya sehari semalam dengan baik, tulus, ikhlas serta dengan hati
yang benar, Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari
setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan
seribu pahala haji dan umroh.” (Hr. Abu Daud)
Rasulullah
saw. bersabda kembali, “Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian isteri menyambutnya
dengan senyuman, dan bersegera mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan
suaminya, maka dosadosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan
mereka dilepaskan.” (Hr. Abu Daud)
Allahu
Akbar.. Subhanallah, walhamdulillah, betapa mudah jalan menuju surga bagi
seorang isteri. Betapa mudah bagi seorang isteri mendapatkan ridha suaminya.
Dengannya ridha Allah pun ia dapat.
Pesan
Nabi kepada puterinya: “Fatimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami
dan anakanaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji
gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.”
“Fatimah,
kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,
niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.”
“Fathimah,
tiadalah seorang yang meminyaki rambut anakanaknya lalu menyisirnya dan
mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti
pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu
orang yang telanjang.”
“Fathimah,
tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya
dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.”
“Fathimah,
yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap
istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu.
Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.”
“Fathimah,
bila wanita mengandung, malaikat akan memohonkan ampunan untuknya, dan Allah menetapkan
baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika
wanita merasa sakit saat akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama
dengan pahala para Mujahidin di jalan Allah. Jika dia melahirkan, maka
bersihlah dosadosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
Bila dia meninggal saat melahirkan, dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di
dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah akan memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan
ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga
hari kiamat.”
“Fatimah,
tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta
ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosadosanya serta memakaikan pakaian
padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya
setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah memberikan kepadanya pahala
seratus kali beribadah haji dan umrah."
“Fatimah,
tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan
pandangan penuh kasih.”
“Fatimah,
tidaklah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang
hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu
agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosadosanya yang telah
lalu dan yang akan datang.”
“Fathimah,
tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan
memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak
yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungaisungai surga. Allah
mempermudah sakaratulmaut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman
surga. Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi
shirathalmustaqim dengan selamat.”
Begitulah,
nilai ketaatan isteri kepada suaminya. Pengorbanan yang diberikannya tak akan
siasia.
Semoga
keluarga kita dihiasi dengan wanitawanita mulia penghuni surga seperti
Fatimah, yang akan dikumpulkan oleh Allah, di dunia dan akhirat. Amin. (KH.
Hafidz Abdurrahman, MA)