Selasa, 19 Februari 2013

Efek Buruk Stres Setara dengan Lima Batang Rokok





Istilah stres sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Stres karena pekerjaan, tugas kuliah, permasalahan hidup, hutang, ataupun yang lainnya. Secara sederhana stres adalah reaksi fisiologis dan psikologis terhadap pemenuhan suatu keinginan. Ekspektasi seseorang terhadap suatu konsisi atau kejadian berbeda satu sama lain, ketika ekspektasi itu berbeda dengan kenyataan, terjadilah kesenjangan yang pada akhimya akan berpengaruh pada kondisi fisiologis atau psikologis orang tersebut. Kondisi stres sebaiknya dijauhi karena dampaknya yang buruk. Menurut penelitian, orang yang sering stres, panik, dan kewalahan menghadapi masalahnya berisiko lebih besar menderita serangan jantung. Risikonya bahkan disebut setara dengan mengisap 5 batang rokok. Demikian menurut penelitian yang dilakukan tim dari Columbia University Medical Center dan dipublikasikan dalam pertemuan The American Journal of Cardiology.
Para peneliti menganalisis enam penelitian yang mewawancarai orang mengenai persepsi mereka terhadap stres, baik derajat maupun kekerapan mereka merasa stres. Kelompok partisipan itu dibagi ke dalam kategori tinggi stres dan rendah. Kemudian kesehatan mereka diikuti selama 14 tahun. Mereka yang tergolong sering menderita stres risikonya terkena serangan jantung 27 persen lebih tinggi.
Terlalu sering stres juga meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sampai 2,8 mmol/l dan tekanan darah. Peningkatan level kolesterol itu dua kali dari yang direkomendasikan untuk pasien jantung dan stroke. Kadar kolesterol yang tinggi bisa memicu serangan jantung karena menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga sirkulasi darah dari jantung tersumbat. Sementara itu, tekanan darah tinggi menyebabkan pengerasan pembuluh darah dan membuatnya rentan tersumbat. Kaitan antara stres dan serangan jantung lebih nyata pada orang yang berusia lanjut.
Selain itu orang yang sering stres akan memberikan tanda ketidak nyamanan dalam hidupnya, dia merasa selalu dihantui perasaan-perasaan aneh yang sama sekali tidak dia harapkan. Orang yang stres biasanya akan lebih terkesan tua dari pada umurnya, karena biasanya pikiran orang stres itu selalu dianggap terlalu serius jadi otot wajahnya selalu tegang.

Cara efektif untuk menghindari stres adalah dengan tidak stres. Yaitu dengan mengetahui apa itu dan seluk beluk serta dampaknya stres, setelah itu hindarilah factor-faktor yang bisa memicu datangnya stres. Misalnya, dengan berfikir slow ketika banyak permasalahan muncul, maksudnya ketika ada sebuah permasalahan jangan terlalu dibuat serius sehingga tidak hanya menguras pikiran tetapi juga tenaga. Pilih masalah satu persatu untuk cfisetesaton, akan menghindari stres. Coba sesekali lakukan tamasya atau sekedar jalan-jalan sekitar rumah agar pikiran lebih fresh."
Selaras Volume23/Th.II/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar